Distributor jasa
Distributor juga bisa menyalurkan jasa. Contoh distributor jasa dapat kamu temukan di berbagai produk jasa keuangan. Nasabah bank bisa memperoleh dana dari proses distribusi yang dilakukan bank.
Distributor perorangan
Distributor barang dan jasa biasanya yang mengurus perusahaan. Ada juga distributor perorangan yang bergerak atas nama sendiri dan produknya didapat dari perusahaan.
Adapun dari kegiatan produksi yang dilakukannya, distributor dapat dibedakan menjadi seperti berikut.
Distributor langsung
Jenis yang pertama ini, bisa dikatakan sebagai distribusi langsung apabila produk barang atau jasa yang dihasilkan produsen akan distribusikan langsung oleh distributor ke konsumen.
Distribusi semi langsung
Berbeda dengan distribusi langsung, jenis distribusi semi langsung merupakan distribusi barang atau jasa melalui distributor pihak ketiga. Dimana pihak ketiga ini pula yang termasuk bagian dari produsen.
Distribusi tidak langsung
Distribusi tidak langsung adalah sistem penyaluran barang atau jasa melalui pihak lain seperti makelar, agen, komisioner, grosir, termasuk para pedagang kecil atau pedagang ecer. Semuanya masuk ke dalam jenis distributor tidak langsung
Gambar toko besar sebagai sarana distribusi semi langsung
Meski saat ini sudah beredar uang sebagai alat tukar resmi yang berlaku di Indonesia, metode barter masih digunakan di beberapa daerah. Bahkan terdapat pasar barter yang masih beroperasi di Indonesia. Salah satunya adalah pasar barter Wulandoni.
Gambar situasi pasar barter Wulandoni.
Pasar Wulandoni termasuk pasar langka di NTT. Sebab, pasar tersebut masih menerapkan sistem barter dalam transaksi antara penjual dan pembeli. Pasar itu terletak sekitar 47 km dari Lewoleba, ibu kota Kabupaten Lembata. Di situlah tempat berkumpulnya warga dari Pegunungan Puor, Imulolong, dan Posiwatu serta warga dari pesisir Pantai Lamalera, Lebala, maupun Wulandoni sendiri.
Menurut cerita turun temurun, pasar barter Wulandoni tersebut merupakan pasar warisan nenek moyang orang Lamalera yang eksodus dari Luwuk Lepan Bata dan daerah wilayah pegunungan. Mereka hidup dan dipertemukan dalam transaksi jual beli barang dengan barang di Wulandoni. Masyarakat masih menggunakan barter karena beberapa alasan, salah satuny adalah karena tidak meratanya persebaran uang hingga daerah pedalaman serta akses yang lebih mudah untuk mendapatkan barang daripada menggunakan uang bagi masyarakat yang tinggal di pegunungan. Misalnya, daripada membeli dengan uang dan kemudian mencari toko lagi untuk membelanjakannya, masyarakat bisa langsung mendapatkan barang yang diinginkan untuk di bawah ke rumah yang jauh dari pasar.
Pasar lain yang menggunakan sistem barter adalah pasar terapung di Lok Baintan di Sungai Martapura. Pasar terapung Lok Baintan masih menggunakan sistem barter dan ini berlangsung sudah sejak dari dulu. Sistem barter terjadi saat seorang pedagang butuh suatu barang dan pedagang lain membutuhkan barang tertentu. Nilai barang yang dibarter antar pedagang sama atau dianggap sama.
Gambar pasar terapung Lok Baintan.
Posting Komentar untuk "Kunci jawaban kelas 4 Semester II IPAS kurikulum merdeka - Distributor perorangan"