KISAH MISTERI - LEWEUNG SAREBU LELEMBUT - PART 5
Assalamualaikum Selamat datang kembali di fakta sejarah bagian kelima Leuweung sarebula lembut kerangkeng Sukma Krangkeng Sukma bukan hanya mengikat anak-anak agar tidak bisa kembali tapi perlahan membunuh tumbal nyawa yang sudah dipersembahkan untuk sang Tuan ini dia kelanjutan Gama Budi Universe dari Mas Teguh palvi @tv [Musik] Sinar Purnama dengan cahaya Nat Indah perlahan akan tertutup oleh awan hitam memberikan pertanda kali ini malam bergerak dengan cepat satu kaca dan jendela yang paling besar terletak di lantai dua rumah Karta dan Mimin yang gordennya masih terbuka lebar membuat udara dingin sudah mereka berdua rasakan sedari tadi namun tidak membuat pandangan suami istri itu lepas ke arah barat aku yakin Basuki akan datang lagi kalau memang lu yang sedang dalam bahaya kata ucap Mimin tiba-tiba sambil berdiri berjalan perlahan menuju salah satu kamar yang sengaja sudah bertahun-tahun di kosongkannya itu tempat ia menyimpan
KISAH MISTERI - LEWEUNG SAREBU LELEMBUT - PART 5
segala jenis saja untuk sosok kiriman Basuki dari leluhung sasar sudah jangan kamu buka tutup terus Min ini kita sedang tunggu kan jawab Karta tanpa melihat ke arah istrinya kedua Tangannya sudah terdapat perubahan putih yang masih terlihat jelas menahan darah agar tidak menetes mereka berdua kembali duduk bersebelahan hanya asap putih dari rokok yang terus-menerus Karta hisap menutupi rasa cemas dalam dirinya apa Dadang Jaka dan maenda akan mati malam ini juga dan kiriman itu sudah sampai ucap Karta tiba-tiba seharusnya ia dan seharusnya apa yang kita inginkan cepat terwujud jawab Mimin sambil tersenyum yang sudah tidak mempunyai hati nurani manakala terlintas wajah Rara anaknya dalam tatapannya kali ini ke arah Leuweung sasar Seharusnya aku saja yang menghabisi mereka itu tidak perlu susah payah Basuki untuk membuang waktu hingga ritual kita di lubang sasar jadi terganggu sialan tegas karena dengan sangat kesal tidak ingin apa yang sudah dilakukannya itu hancur sia-sia tiba-tiba Karta dan Mimin saling bertatapan mata kedua hidungnya sudah mencium bau
kemenya dan bunga-bunga padahal belum ada pertanda kedatangan basugi Tanpa mereka berdua sadari lelaki tua dengan pakaian serba hitam sudah berdiri di belakang mereka sambil tersenyum menakutkan [Musik] 3 kali suara kencang terdengar dari kamar yang sebelumnya minim buka membuat Karta dan Mimin ingin segera membalikkan badan seharusnya kalian berdua tahu siapa saja orang-orang yang sudah mengacau di dalam Lawang sasar tidak usah berbalik badan kalian suara Basuki yang serak sudah masuk ke dalam telinga Mimin dan karta membuat mereka berdua hanya menggelengkan kepalanya apalagi sekarang terdengar semakin jelas dari arah kamar yang penuh sesajen terdengar suara rakus yang sedang memakan sesajen Saya tidak tahu Bah orang-orang itu Tapi kalau perlu dan Abah Perintah akan saya bereskan semuanya ucap Karta sambil terbata-bata merasakan bulu pundaknya sudah berdiri dari tadi dengan kedatangan Basuki Abah Sugih hanya tersenyum mendengar ucapan Karta apalagi Karta tidak tahu orang-orang itu bisa masuk ke dalam Leuweung dengan segala
kemampuannya ini akibat wewe gombel yang aku perintah membawa Rara semua berawal dari situ dan masalahnya bukan hanya itu ada lagi bentak Basuki dekat dengan telinga Mimin dan karta kedua tangan Basuki perlahan mengusap ujung kepala Mimin dan karta yang masih belum bisa duduk dengan tenang tidak ingin selanjutnya hal semakin buruk terjadi malam ini sudah banyak anak-anak yang tidak bisa kembali kerangkeng Sukma bukan hanya mengikat tapi membunuh tumbal nyawa yang ada di sana kalau kejadian di lubang sesar ini semakin buruk kalian berdua tidak akan hidup bisik Basuki ampun Mbah ampun besok Ibu kamu mah Enda akan mati bersama kakak kamu Jaka Mimin termasuk dalam itu warga stimpal atas kacaunya perjanjian kita dan kamu akan menjadi penerus wewe gombel
selanjutnya bersama jasad Rara yang akan segera mati bisik Basuki di dekat telinga Mimin didengar jelas oleh Karta tidak ada perjanjian itu sebelumnya Mimin istri saya masih hidup ucap Karta tiba-tiba memaksakan untuk berani bicara tidak ingin istrinya mati dengan cepat membuat Mimin langsung melihat ke arah wajah Jakarta tidak percaya kalimat itu akan keluar dari mulut suaminya itu tiba-tiba bukan jawaban yang keluar dari mulut Basuki leher kata yang berada tepat di dekat tangan sebelah Basuki langsung dicekik dengan perlahan namun lain yang dirasakan Karta Tenaga dari lelaki tua benar-benar kuat hingga membuat nafasnya tertahan hanya tubuhnya saja yang terus bergetar Maafkan kalian jangan suami saya bah Maafkan ucap Mimin yang hanya bisa melihat Karta hampir kehabisan nafasnya itu wajahnya seketika sudah memucat kalau besok malam kalian tidak bisa berjumpa lagi dengan saya bahkan ada pertarungan seribu lembut di lewang sasar dengan keturunan Curug kunci dulu dan jangan harap kalian bisa hidup atau mati dengan cara baik-baik cangkahan itu apalagi anak kalian tidak akan bisa kembali bisa jadi tumbal yang sia-sia ucap Basuki dengan tegas sambil melepaskan sekian pada leher Karta bersamaan dengan suasana kamar dan ruangan tempat Mimin dan karta berdiam itu kembali berubah menjadi sunyi seperti sebelumnya Apalagi setelah terdengar suara benda-benda seperti ditendang sangat kencang dan berserakan di dalam kamar sambil mengatur nafasnya yang
ngos-ngosan hampir saja mati di tangan Mbah Suki malam ini Mimin langsung berlari ke arah kamar setelah mendapati Basuki pergi begitu saja dengan segala kesaktian yang ia miliki ketika pintu kamar terbuka Mimin langsung dibuat dia mematung tidak percaya bahwa sesajen yang sebelumnya tertata dengan segala yang ia berikan kini sudah berserakan bahkan wadah-wadah yang terbuat dari rotan dan keramik itu hancur seperti bekas diinjak oleh sosok yang besar bahaya pertanda buruk ucap Mimin masih ingat dengan ucapan Basuki yang terakhir bahwa nasib mereka hanya akan ditentukan besok malam membuat ketakutan kini berganti hadir dalam dirinya terlebih ia sangat percaya pada ucapan Basuki kalau hal buruk terjadi siapapun orang yang mengacaukan tujuan kita akan aku cari sampai liang lahatnya sekalipun Nin aku janji Semoga besok malam semuanya kembali aman dan tujuan kita tercapai semuanya ucap Karta tiba-tiba sudah berada di belakang tubuh Mimin menyaksikan sama-sama persembahannya malam ini hancur berantakan akan mati bisik ini dalam hatinya mempunyai rencana lain yang terlintas dalam pikirannya dan hari rasa penasaran siapa keturunan juru kunci dulu yang Basuki barusan Sebutkan di sisi lain waktu sudah bergerak semakin cepat Perintah kiduduki sudah didengar jelas oleh kedua telinga Gamma dan Budi apalagi Kliwon masih bertatapan dengan meong Hideung tidak jauh dari pintu dapur rumah kiduduki berada sementara Gamma dengan tiba-tiba memejamkan matanya dengan perlahan tangannya bergerak ke dalam saku celana yang terdapat gelang gengge dan botol wanginya bukan sembarang binatang sama dengan meong Hideung tidak usah takut atau khawatir bantuan sudah datang kan bersamaan dengan kecilnya langkah buyut jaman dulu itu
semua sudah pernah menjadi lakon tapak tilas harus jadi tenaga lebih sebuah sorban kilang Samana yang sebelumnya agama dengarkan Ceritanya dari Abah yang didengar langsung oleh dana dan Pakle Bimo tiba-tiba kembali disampirkan begitu saja di pundaknya Gama selesaikan satu persatu apa yang sudah terbuka harus kembali tertutup rapat Bud tidak ada aturan apapun untuk kali ini ucap Kidul Dwi sambil berjalan ke arah Budi menepuk pundaknya berkali-kali baik budi paham jawab Budi pelan sambil menundukkan kepalanya langsung merasakan Gejolak dalam tubuhnya seolah perkataan Ki dului pemantik api membara dalam diri Budi Kliwon dan moyong Hideung terus saja melihat ke arah Gamma dan Budi apalagi diduduki hanya kembali menganggukan kepalanya saja apa Ki dului juga sudah mengetahui tentang cahaya dan Kliwon ini bisik hati Budi berbarengan dengan mata Gamma yang baru saja perlahan terbuka semoga ada yang bisa kamu dapatkan lebih gampang dari masalah ini sarebu lelembut dan wewe gombel sudah menanti Cepat selesaikan bahwa Rara kembali ke keluarganya dan bereskan semuanya jangan ada yang tersisa ucap Kidul di sisi lain tiba-tiba Kliwon langsung bergerak meloncat ke arah pohon-pohon dengan sangat cepat gerakannya mengarah ke barat membuat Gama dan Budi semakin membe akan bertanda yang dibawa Kliwon Ayo ucap Gamma setelah melihat
Ki dudui berjalan ke arah pintu dapur kamu harus berjumpa dan bicara dengan Cahyo Aku yakin dia punya kelebihan yang luar biasa gam walaupun menyebut aku dengan sebutan Mamang gondrong Jawa Budi membuat Gamma langsung berhenti tepat di dekat motornya yang terparkir bersebelahan dengan motor yang dikenakan Budi Mamang gondrong menahan dirinya untuk tertawa walaupun ia tidak menduga ada orang seberani cahaya yang memberinya julukan sangat lucu pada Budi terlebih rambutnya itulah yang selama ini Gamma juga merasa gatal ingin memotongnya Wah Sudahlah kamu jangan jadi menyebalkan dan sama dengan Cahyo ucap Budi sedikit kesal setidaknya cahaya berkata jujur akan Apa yang dia lihat dan itu menurutku bukan masalah juga sebuah julukan baru jawab Gamma merasa selalu ada lain setelah pertemuannya dengan Danang apalagi baru saja mendengar tingkah lucu Cahyo setidaknya juga tidak perlu dibahas lagi ucap budi dengan sangat dingin Gamma dan Budi tiba-tiba melihat sorotan cahaya kuning motor semakin mendekat dengan laju yang cukup kencang Indra itu Bud sama Mang idim ucap Gama sambil melihat ke arah jam tua yang menempel di tangannya itu sudah larut malam ada apa jangan sampai keadaan di rumah mak Endah semakin buruk ini kan tanya Budi padahal sudah berjumpa sebelumnya dengan Mang Idin setelah Indra bersalaman dengan Budi dan Gama Indra langsung disuruh kembali pulang untuk berjaga di rumah dan memantau keadaan rumah Gama sesuai dengan perintah Mang Idin yang terlihat tergesa-gesa tidak ingin berdampak seperti masalah-masalah sebelumnya berikan kabar yandra Hanya itu yang terucap dari mulut Gamma melepas Indra yang langsung kembali pergi Ma Endah Jaka dan Dadang malam ini tidak bisa kita tinggalkan begitu saja Basuki tidak akan tinggal diam ucap Mang idim aku pergi mengikuti
pertanda Kliwon sudah bisa aku pahami maksud Kliwon Mang Budi ikut saja mengirim kabar akan aku kirim melalui pesan secepatnya jawab Gama Budi dan Mang ini hanya bisa melakukan kepalanya memahami bahwa Gama dengan segala peninggalan kilang Samana yang sudah berada di dalam dirinya semakin kuat dan tajam hanya sekedar pastikan sajam kita tidak bisa bergerak masing-masing kesaktian basugi akan lebih gila dan wewe gombel beserta sarebu lembut sudah pasti menanti di dalam lubang sasar ki dudu yang memastikan hal ini tetap nyawa keluarga Rara dan Rara harus selamat dan Amang yakin kita tidak akan sendirian membereskan masalah ini ucap Mang Idin menjelaskan dengan perlahan baik Mang paham ucap Gama langsung menaiki Motornya warna merah lampu dan rem motor itu semakin melaju kencang meninggalkan rumah tidur baru saja Budi menaiki motor malah pintu depan rumah tidur Melambaikan tangannya Tunggu dulu Bun ini langsung berjalan ke arah Kidul Dwi Budi hanya menundukkan kepala sambil membenarkan rambut gondrongnya yang sudah berantakan hanya melihat sedikit bagaimana Ki dudui berbicara sangat serius dan Mang Idin hanya menganggukan kepalanya apalagi ini Seharusnya Itu obrolan sangat penting bisik hati Budi setelah tangan Ki dului
menepuk pundak mengiring berkali-kali Mang Edi langsung berjalan tergesa-gesa sambil memegang dua kemenyan hitam yang sebelumnya aku dan Gama letakkan di atas meja makan di dapur Ayo kita tidak punya banyak waktu sambil menunggu kabar dari Gama ucap Mang ini roda dua yang dikendarai Budi melesat kencang melewati Bukit meninggalkan rumah tidur dengan gelap malam yang semakin pekat malah bayangan masa kecil dan bagaimana ia dengan riang gembira selalu menggembala kambing di dekat pintu masuk Leung kasar namun tiba-tiba bayangan itu malah berganti dengan kejadian Mbah Amar meninggal di rumah gubuknya membuat nafas Budi semakin berat hingga terdengar jelas oleh Mang Idin Tenangkan diri kamu Jalu ada waktu yang sudah menunggu di mana semua luapan yang bergejolak dalam diri kamu bisa kamu ledakan tahan Buatlah tenang bisik Mang idim dengan tegas di dekat telinga Budi Budi hanya mengagukan kepala apalagi jika sudah bapak angkatnya itu menyebut nama aslinya berarti memang bukan sekedar ucapan biasa di sisi lain hari baru saja berganti beberapa puluh menit yang lalu tujuan Budi dan Mang Idin ke rumah mak Endah baru saja memasuki kampung yang sunyi hanya suara angin yang menerpa pepohonan dan besar terdengar jelas bilang nyawa ma Endah Jaka dan Dadang tiga orang yang berada di dalam rumah itu ditentukan malam ini dan besok termasuk Rara ucapan izin manakala sebuah rumah gubuk yang hampir saja roboh itu sudah terlihat semakin jelas dan cahaya motor sudah menyorotnya dengan jelas perasaan Budi semakin bersalah dengan keadaan yang semakin kacau dari tanah kelahirannya itu membuat banyak orang dirugikan dan tetap saja beberapa nama sudah berada dalam pikirannya untuk segera ia Habisi ampun tiba-tiba malah terdengar teriakan seorang lelaki dan perempuan tua di dalam rumah itu bahkan Budi sudah mengenal suara itu berasal dari mulut maendah bahaya Bun ayo ucap langsung berlari ke arah
rumah Budi malah berdiam ketika melihat dua orang lelaki berjalan dengan perlahan dari arah samping rumah mak Enda Ayo Bud teriak Mang Idin buruan saja Mang aku bereskan itu dulu Amang bereskan di dalam telunjuk Budi mengenakan kepalanya Bang idim Hanya mengangguk dan memahami alasan teriakan kesakitan maenda yang semakin menjadi anehnya dua orang lelaki ketika mendapati Budi turun dari motornya malah berjalan tergesa-gesa sialan mereka yang menaburkannya hingga sosok dari ruang sasar tiba di rumah itu bisik hati Budi langsung berjalan dengan cepat ke arah dua orang itu bahkan ketika melewati belakang rumah Manda Budi sudah mendapati sosok hitam dari lubang sasar berdiri di bagian dapur dengan pintu yang terbuka lebar langkah 2 orang itu semakin tergesa-gesa Bakti kejar hewan buas dengan rambut gondrongnya terus melihatnya tajam ke arah mereka hingga tidak bisa menahan diri mereka untuk semakin berjalan cepat Salah orang kalian berdua sampai manapun akan aku ikuti ucap Budi sambil sedikit mengangkat sedikit baju di bagian belakangnya yang terdapat sebuah pisau andalannya itu setelah melewati beberapa kebun singkong milik warga 2 orang itu semakin terbirit-birit berlari diikuti juga oleh langkah Budi tiga kali lebih cepat mereka terus berlari ke arah Kulon dengan masing-masing di pinggangnya itu terlilit sebuah kolom dirasa kesabaran Budi sudah
habis dan baru saja melewati seluruh rumah warga serta keadaannya semakin mendukung membuat Budi sudah berada di belakang tubuh mereka berdua ampun ampun ucap salah satu lelaki sambil mengatur nafasnya yang ngos-ngosan sudah jangan itu Si Jalu aku yakin lanjut lelaki yang sudah mulai ketakutan menahan temannya itu agar menjauhkan tangannya dari sangkar golok bahkan Budi merasa aneh orang itu menyebutkan nama aslinya sebaliknya Budi malah tersenyum ke arah mereka berdua pakai hewan buas menemukan mangsa karena sudah tahu mereka pasti berasal dari Leuweung sasar atau mati ucap lelaki dengan mengenakan jaket hitam mengeluarkan goloknya diarahkan tepat ke wajah Budi membuat temannya itu mundur beberapa langkah anehnya malah Budi menyingkirkan tangan di balik punggungnya mengurungkan niatnya mengeluarkan pisaudaranya itu Cepat selesaikan atau kalian tidak akan pernah sampai ke ruang Sasa hidup-hidup ucap budi dengan sangat dingin bahkan suara Budi yang baru didengar langsung oleh mereka berdua membuatnya terlihat kaget anjing mati kau Jalu hendak lelaki ber jaket hitam berlari ke arah budi dengan goloknya yang akan segera melayang 3 kali sambutan golok tajam itu bisa Budi dihindari dengan sangat mudah bahkan hanya bergerak beberapa
kekanan dan ke kiri saja tanpa melawan satu kali hantangan Budi mendarat tepat di bagian perut lelaki itu dengan mudah hingga gerakan liarnya tiba-tiba berhenti mematung seketika golok yang berada di tangannya terjatuh begitu saja wajahnya berubah menahan sakit yang baru ia rasakan selama hidup satu pukulan itu seperti menghancurkan seluruh organ dalam tubuhnya hingga keluarlah darah dari mulutnya dengan perlahan seketika tubuhnya langsung terjatuh ke belakang sambil keluar darah semakin banyak melalui mulutnya itu Siapa yang menyuruh kalian menaburkan kemenyan hitam ucap Budi sangat dingin sudah menurunkan kepalanya melihat jelas lelaki berjaket hitam Terus mengeluarkan darah semakin banyak baru saja lelaki itu akan menggerakkan mulutnya tiba-tiba matanya terpejam namun Budi mendengar suara golok yang baru saja keluar dari sangkar dan langkah yang semakin mendekat di belakang tubuhnya itu seseorang akan menikamnya dari belakang ke arah punggung Budi lelaki satunya itu kalah cepat dengan gerakan kaki Budi yang malah mendarah tepat di bagian dadanya hingga membuatnya terpental cukup jauh lelaki yang sebelumnya meminta ampunan kepada Budi Siapa yang menyuruh menaburkan kemenyan hitam pertanyaan yang sama Budi lontarkan kepada lelaki yang sedang berusaha bangun tubuhnya itu terus dipaksa mundur sudah merasakan sesak
di bagian dadanya dibayar seseorang ucap lelaki itu semakin ketakutan memaksakan bicara di hadapan binatang buas yang akan segera menerkam dirinya apalagi ia masih melihat jelas temannya itu sudah terkapar dengan darah yang keluar semakin banyak siapa katakan bisik Budi pelan semakin dingin rasa ampun sudah tidak ada lagi dalam dirinya untuk orang itu hingga kedua tangan Budi sekarang sudah berada di kepala lelaki itu Jalu lelaki tidak berguna setelah Amar mati dan ibu kamu mati Seharusnya kamu yang bertanggung jawab untuk Lawang sasar bukan pergi manusia tidak guna akan ada yang membalas kelakuan kamu ya lu ayo ucap lelaki itu dengan lantang wajahnya sudah dekat dengan Budi bahkan Budi merasa aneh lelaki yang jauh lebih muda usianya itu bisa mengetahui hal yang paling menyakitkan untuk dirinya ucapannya barusan membuat Gejolak dalam diri Budi meledak malam ini jawab siapa benda Budi sangat keras mulutnya dekat sekali dengan wajah lelaki itu sambil melepaskan kepala lelaki itu hingga kepalan tangan Budi sudah berada di depan wajahnya hantaman kepalan tangan
Budi tidak mengenai wajah lelaki itu namun mengenai tanah hingga kepala lelaki itu ikut terangkat saking kuatnya pukulan Budi dengan cepat kedua tangan Budi akan memutarkan kepala lelaki itu dengan nafas yang sudah ngos-ngosan ampun Kak baru saja mulut lelaki itu akan menjawab sebuah nama kalah cepat dengan satu gerakan tangan Budi di kepalanya membuat urat kepalanya mengesamping dan matanya terpejam tanpa adanya lagi suara nafas yang terdengar baru saja Budi berdiri dari kejauhan ia melihat jelas sosok hitam berbulu lebat dengan mata yang merah menyala memandang ke arahnya dengan tajam sosok itu bisa Budi pastikan dari lubang sasar Karni begini caranya balas budi kepada Abah dan emak Salah Orang kau Karni bisik hati Budi berbuah kenyataan ia merasa menyesal tidak menghabisi Karni malam itu juga dan sekarang Budi sudah melihat dari saku lelaki yang sudah tidak bernyawa itu terdapat kemenyan hitam akan aku Habisi kalian ucap Budi karena sosok hitam itu lalu berbalik badan meninggalkan dua orang terkapar dan sudah mengetahui siapa orang-orang Di balik semua kekacauan yang terjadi termasuk hilangnya Rara di sisi lain angin pagi yang berhembus kencang dari arah Timur menuju Kulon sudah menerpa tubuh Gamma yang sedang
mengendarai motor berbicara dengan waktu sebelum matahari terbit harus segera sampai ke rumahnya pertarungan tadi benar-benar pengalaman berharga dengan tahanan benang merah masalah ini semakin jelas bisik ketiga mengingat Bagaimana meong Hideung bisa terkendali ketika berjumpa dengan Nyi sendangrangu bahkan Gamma dan Danang hanya menyaksikan kejadian luar biasa itu pertemuannya dengan Danang seolah takdir yang sudah disiapkan oleh Maha Pencipta tubuhnya yang sudah penuh keringat tercetak jelas pada jaket yang dikenakannya Laju kendaraan roda dua itu melesat dengan kencang Gamma sudah berbekal nama Basuki yang mempunyai kesaktian luar biasa Bahkan ia sudah mengetahui tempat pelarian Basuki ketika bertarung dengan Yi sendangrango yang dapat berubah wujudnya sesuai dengan hati manusia ketika berhadapan dengannya harusnya kakek tahu akan hal itu tentang Sukma Sukma dilewangsasar harus aku tanyakan secepatnya ucap Gama mengingat Bagaimana keris yang dikeluarkan Mbah Sugi menusuk-nusuk tubuhnya sedang ragu walaupun berbalik Basuki yang malah bertinggal licik dan keluarlah pengakuan asal Basuki dari Lawang sasar berkaitan dengan tempat Rara kini berada Gama sudah berkali-kali memegang gelang gengge dalam saku Celananya di luar dugaan segala peninggalan buyutnya itu membawa Gama semakin dalam melalui perjalanan sisi lain kehidupan sementara itu gerbang rumah sudah terlihat oleh Gama bahkan lebih cepat datangnya Gama daripada matahari terbit tiba-tiba terasa handphonenya bergetar Assalamualaikum Mang ucap Gama melihat nomor Mang Idin yang masuk berusaha mengatur suaranya terdengar normal walaupun setelah meong Hideung dengan beringas menghabisi sosok-sosok itu terasa dampak yang ia Saga
merasakan ke tubuhnya melemah Maaf Gan ini aku Budi gimana sudah kamu pastikan Kapan kita bergerak katak waktu kita tidak lama ucap Budi terdengar juga oleh Gamma suara Mang Idin dan maenda sudah Aku pastikan bahkan pertarungan besar terjadi Barusan sebelum waktunya tiba aku dengan danang dan beberapa temannya sama dengan Desa temannya sedang diganggu hal berbahaya dan kamu harus tahu semua ulah Basuki banyak yang harus aku ceritakan jawab Gamma perlahan terus mengatur dirinya agar terdengar tidak lemas tapi kamu baik-baik saja bukan gam benda Budi tiba-tiba Terdengar sangat cemas tidak ada di dekat Gama sedikit lepas dari tanggung jawab dalam hidupnya untuk selalu menjaga Gamma Baik bu tentunya dan dan banyak memberikan aku Pelajaran pertarungan itu seperti biasa meong Hideung dengan segala tingkahnya yang kamu ketahui juga Jawab Karma berusaha menenangkan Budi dan semakin penasaran aku tega sekali kamu melewati pertarungan besar itu tanpa aku Tolong berikan aku di atas Sugih harus mati di tanganku bersama wewe gombel itu kan jawab Budi sedikit kesal jiwa buas dalam dirinya sudah agama ketahui selalu bergejolak mana kalah mendengarkan sebuah pertarungan akan ada hal yang lebih besar dan kita memang memerlukan kamu untuk kembali ke Lawang sasar musuh jauh lebih kuat sudah menanti dan ini yang menjadi jawaban utuh Kenapa kita membutuhkan bantuan untuk menghabisi lembut jawab Gamma sudah berada di ujung tenaganya baik asal aku bisa menutup kembali Lawang dan menghabisi semuanya juga
menemukan Rara kita akan masuk termasuk dua anjingnya Karni sudah aku Habisi nanti aku cerita jaga diri kamu baik-baik ya sampailah ke rumah terlebih dahulu ucap Budi terdengar juga suara Mang Edi memanggil namanya berkali-kali Setelah telepon terputus Gamma mahasiswa tenaga mengendarai kendaraan roda duanya apalagi bangunan rumah dan gerbang yang dijaga Mang Tarim sudah ia lihat roda dua itu tepat berhenti di depan gerbang matahari yang sudah melihat Gamma sangat kaget melihat keadaannya yang sudah terlihat lemas namun Gama merasa tenang dalam samar-samar penglihatannya itu sudah ada Kidul yang sedang berdiri lalu berjalan tergesa-gesa Ibu Dewi nanti dudui sudah menunggu berjam-jam Pak ucap Mang Tarim Kapan tanya Gama dengan suara yang semakin lemas diantar Indra anaknya bayi Din sudah cukup lama datang jawab matahari hanya suara Mang Tarim yang terakhir Gama dengar dan sentuhan tangan kidui di tubuhnya matanya sudah terpejam dengan keringat dingin yang membasahi seluruh tubuhnya itu tahankan jangan dilawan Biarkan saja dulu melemah Tubuh kamu itu ini kakek-kakek tahu sudah banyak hal kamu lalui cepat minum suara tidur masuk ke dalam telinga Gama ketika tubuhnya diangkat oleh Mang Tarim masuk ke dalam rumah Apa agama akan cepat sadar sudah tenang Dewi akan baik-baik saja biarkan dia istirahat terlebih dahulu semoga
Sebelum Pagi tiba sebentar lagi Gama bangun apa aku bereskan sekarang semuanya yang sudah membuat ikan mas seperti ini jangan tunggu dulu Budi kendalikan diri kamu hanya samar-samar suara Dewi kiduduki dan Budi yang kini perlahan masuk ke dalam telinga Gama dalam terlelapnya tidur Gama melihat jelas bayangan Rara dalam pelukan seorang wanita berambut panjang berantakan payudaranya menjulang panjang dengan wajah yang jauh terlihat hancur dekat sekali dengan pandangannya Rara sudah nyaman bersamaku wajah Rara yang sudah pucat dengan warna urat yang semakin jelas terlihat di seluruh wajahnya itu dilihat oleh Gamma mereka sudah mempersembahkannya kerangkeng ini tidak akan bisa lepas Gamma berkali-kali tangan wewe gombel yang memiliki cakar panjang dan hitam itu mengelus rambut Rara namun seketika jari telunjuk yang mempunyai kuku paling panjang seperti pedang malah kini berada tepat di depan leher Rara jangan lepaskan Rara
teriakma sangat kencang namun kalah cepat dengan darah di leher Rara yang sudah memancar mereka merasa yang paling mulia dan sempurna melebihi Gusti Yang Maha menciptakan alam dengan isinya seribu lembut sudah menanti waktunya sudah tiba Gama ucapan suara kilang Samana terdengar oleh Gamma membuat dirinya memahami sesuatu dengan kenyataan yang sudah terjadi minum cepat ini Gama ucap dulu sangat panik dibantu oleh Budi yang sudah mengangkat punggung Gama nafas Gama sudah ngos-ngosan sambil minum satu gelas berisikan air putih bahkan Budi langsung berada di balik punggunggama dan Gama langsung memegang gelang gengke dan botol wangian di dalam saku celananya bersama nantikan bagian berikutnya hanya di fakta sejarah Terima kasih semuanya sudah menyimak lalu yang sehari-hari [Musik] Wassalamualaikum Alhamdulillah [Musik]
Posting Komentar untuk "KISAH MISTERI - LEWEUNG SAREBU LELEMBUT - PART 5"