KISAH MISTERI - LEWEUNG SAREBU LELEMBUT - PART 8
dalam langkah Gama disisa tenaganya baru disadari ketika melihat ke arah tanah banyak sekali bekas Tetesan Darah yang mengarahkan pada persimpangan jalan Bahkan ia langsung menghentikan langkah kakinya jangan sampai jalan itu menuju rumah Karni ucap Gama sementara itu karena suara teriakan dari seseorang yang Gamma kenal tiba-tiba Terdengar sangat jelas semakin mendekat ketika kepalanya mengarahkan pada suara itu terlihat mengirim berjalan tergesa-gesa ucap Gama di akhir sisa tenaganya itu sini biar Amang yang bawa Rara pulang [Musik] juga semakin kritis Ini minum cepat jawab Mang ini sudah sangat cemas melihat keadaan Gamma dengan cepat satu botol berisikan air minum gak menghabiskan sampai tidak tersisa sedikitpun aman diantar Indra dia sudah menunggu di ujung kampung di mana Gan tanya Mang Idin sambil melihat ke arah yang sama dengan Gama pada tanah yang sudah terdapat tetesan darah di persimpangan jalan setelah melewati tanah bekas rumah Budi jaman dulu Apa itu
Kliwon sedang apa bisik hati Gamas pintas melihat Kliwon sedang berkeliling di sekitaran tanah bekas rumah Budi ke arah sana rumah Karni ucap Mang Idin sudah memangku Rara yang masih belum sadarkan diri aman duluan bawa selendang ini Aku pastikan apa Budi masih hidup atau sudah mati jawab Gamma semakin cemas manakala sebuah tenaga baru ia dapatkan setelah meminum air yang dititipkan bahwa juga Budi dalam keadaan apapun di dunia menunggu di rumah Endah sebelum matahari terbit dari arah Timur kalian harus sudah di sana untuk menyadarkan Rara dan keluarganya hanya itu pesan dari kakek kamu kan ucap yang ini lalu berjalan meninggalkan Gamma Gamma hanya menundukkan kepalanya melihat tubuh Rara yang dipangku oleh Mang Idin semakin menjauh Seharusnya masih hidup aku percaya body masih hidup tidak mungkin mati sebelum tanah kelahirannya ini kembali seperti sedia kala ucap Gama semakin cemas mengikuti Tetesan Darah yang ia yakini keluar dari perut dan dada kami
yang sebelumnya sudah Budi Habisi bahkan cakaran meong hidden sudah mendarat pada Karni Sementara itu di sisi lain di sebuah rumah dengan lampu-lampu kuning menyala terlihat terus bergerak terkena hembusan angin malam yang tidak akan lama berganti dengan pagi terdengar suara langkah langkah manusia sangat berisik beberapa benda di dalam rumah itu terdengar sudah berjatuhan hanya Tetesan Darah yang memenuhi isi ruangan depan rumah tetesan itu mengarahkan seseorang lelaki tua yang terus dipaksa mundur ke arah pintu dapur ampun Jalu Emang bisa jelaskan semua ini tolong ampuni aman jalur semua ini terpaksa melakukan kamu harus mengerti semuanya Rudi sudah tidak berbicara lagi untuk menjawab ucapan Karni yang tubuhnya masih hitam penuh dengan kemenyan pisau tajam andalannya itu tidak lepas dari tangannya dari tadi ketika mengejar Karni dari dalam Leuweung sasar sampai rumahnya Karni Budi bisa saja mengha bisi Karni namun ia ingin tempat yang benar-benar aman agar akhir dari hidup Karni benar-benar sempurna di mata Budi mati dengan caranya suara pintu dapur baru saja karena buka dengan perlahan untuk menghindari Budi yang semakin dekat tak hanya terus menutupi luka di perutnya sementara bekas cakaran meong Hideung terus mengeluarkan darah sudah banyak Sukma Sukma dari orang yang tidak bersalah di dalam lobang sasar bahkan tunggal tunggal nyawa mereka harus aku balaskan bisik hati Budi bak binatang buas ambulan tidak berlaku dalam hati nuraninya rasa sakit harus dibalas Timpal
dengan rasa sakit begitu juga nyawa teriakan ini sangat kencang ketika kepala tangan Budi sudah berhasil mendaratkan pukulan kencang di wajahnya membalas apa yang kami lakukan ketika tubuhnya dirasuki wewe gombel di dalam lubang sasar tubuh karena terpental cukup jauh tangannya hanya bergerak memaksa tubuhnya itu menjauh dari terkaman Budi yang sudah sangat buas jalur Tria Karni jauh lebih kencang manakala tangan kiri Budi ini berada di leher Karni menguncinya dengan sangat bahkan membuat tubuh carni yang masih berbalur kemenyan hitam itu hanya berusaha bergerak melawan walaupun tidak mungkin ia lepas dari kuncian tangan Budi anak itu pasti sudah mati jaluk dan sosok wewe gombel sudah menemukan penerusnya ucapkan ini terbata-bata sambil berusaha berbicara jelas akan aku perlakukan sama seperti ini siapapun yang berani berbuat di dalam laut sasar bisik budi dengan dingin dekat telinga Karni ibu dari anak itu akan menjadi wewe gombel selanjutnya karena semakin ditekan bagian lehernya itu oleh tenaga sisa Budi teriakan ini semakin kencang bersamaan dengan pisau Budi mengarah tepat di tangannya yang berusaha menutupi luka di bagian perut Karni ini belum seberapa ganjaran ringan untuk penghianat yang bersekutu dengan Sugi dan wewe gombel ucap Budi sambil mendengar suara nafas Karni yang tidak tenang sambil menahan sakit pisau itu sudah kembali
menusuk perut Karni tepat meneruskan sisa tusukan ketika berada di dalam Leuweung sasar namun kali ini darah memancar bukan hitam lagi melainkan merah membuat Budi langsung menganggukkan kepalanya yang sudah bercucuran keringat sambil memastikan Karni sudah tidak bernyawa di tangannya bahkan tubuh Budi yang berada di belakang Karni yang sudah tidak bernyawa itu langsung didorongkan ke depan agar pisau itu semakin dalam bersarang di perut Karni seketika tubuh Budi berguling ke samping pandangan matanya tepat ke arah langit malam ini yang gelap bersebelahan dengan tubuh Karni tengkurap perlahan darah itu semakin keluar banyak dari samping perut dengan kepala yang sudah menyentuh tanah seharusnya sudah aku Habisi malam itu Karni firasat ku benar ketika berjumpa di pasar penghianat itu dari orang yang paling dekat Ketika aku kecil ucap Budi sambil mengatur nafasnya perlahan memejamkan mata untuk mengumpulkan tenaga sisa dan masih berdiam terlentang di sebelah jasad carni Sementara itu di sisi lain Gama baru saja melihat sebuah rumah dengan pintu depannya sudah terbuka terus bergerak terkena hembusan angin Tetesan Darah yang gamaliat tepat mengarah ke satu-satunya rumah yang tak memiliki tetangga seharusnya itu benar rumah Karni ucap Gama semakin tegang karena tidak terdengar satupun orang di dalam ketika sudah melihat isi dalam rumah yang sangat berantakan dengan benda-bendanya yang berserakan di lantai Budi ucap Gama berjalan menghadap-endap karena belum mengetahui pasti darah yang banyak di atas lantai keramik itu berasal dari tubuh budi atau Karni langkah game langsung terhenti ketika melihat ke arah salah satu kamar yang ranjangnya sudah penuh dengan darah dan kemenyan hitam sebelumnya tergiur di situ bisik hati Gamma dengan cepat Gamma berjalan ke arah dapur
karena hembusan angin kencang berasal dari sana terus saja ia waspada karena sampai saat ini hanya Tetesan Darah yang ia lihat tanpa adanya pertanda lain dari keberadaan Budi ataupun Karni ketika melewati pintu dapur Pandangan Kedua bola mata Gama dibuat terkejut manakala melihat satu orang dalam keadaan terlentang dan satunya lagi tengkurap dengan darah yang jauh lebih banyak Budi triagama langsung berlari ke arah budi dengan rambut gondrongnya itu sudah menyentuh tanah kepala Budi langsung menengok ke arah suara Gamma sambil membuka matanya secara perlahan membuat Gama menghentikan langkahnya sambil tangannya tetap membawa selendang hitam aku baik-baik saja kan Rara mana tanya Budi sambil berusaha bangun sudah dibawa Mang Idin dan Indra ke rumah mak Endah Bud ini selendangnya aku bawa dari tubuh wewe gombel jawab Gama yang kini merasa tenang walaupun ketika budi dengan susah payah menyeret tubuh Karni yang sudah tidak bernyawa itu Gama hanya menggelengkan kepalanya saja Bagus kalau begitu Sebentar aku bereskan dulu mayat Karni ini hal penting terakhir kalinya aku mengurusnya harus sampai selesai jawab Budi terus menyeret mayat karena hingga masuk ke dalam dapur membuat kamu hanya terdiam melihat goresan darah yang tercetak di tanah belakang rumah Karni dan kini Budi berusaha membersihkannya agar tidak meninggalkan jejak Bud ucap Gama semakin heran biarkan Karni mati dikenang sebagai pahlawan di kampung Wetan tilas saja ini setidaknya warga Kampung pagi nanti akan menemukan mayatnya yang mengenaskan ini mau bagaimanapun para warga tahu kalau Karni bagian dari keluarga aku orang kepercayaan Abah amar dan niwarsih hingga nanti lowongan tertutup kembali dan Kampung menjadi aman nama karmie dikenang tapi bagiku sama saja hingga tadi mati di tanganku
KISAH MISTERI - LEWEUNG SAREBU LELEMBUT - PART 8
sendiri itu yang aku mau menjaga nama baik keluargaku jawab Budi menjelaskan sambil mengatur beberapa benda agar Nanti para warga menyangka bahwa kami dihabisi sosok dari Lawang sasar juga berusaha meninggalkan jejaknya bersama Gama dan tahu apa yang aku dengar dari karnigam sebelum ia mati lanjut Budi perlahan apa Bun pasti hal penting jawab Gamma sudah tidak ingin melihat mayat Karni yang semakin mengenaskan Setelah semua posisi mayatnya diatur oleh Budi wewe gombel akan diteruskan oleh ibunya Rara dan akan sulit bagi kita menutup lawangsasar seperti sebelumnya Apalagi aku belum tahu caranya seperti apa jawab Budi sudah berjalan mengelilingi rumah Karni walaupun Budi ingat ketika berpisah dengan Kliwon yang bergerak ke arah tanah rumahnya dulu membuat Gamma tidak cukup terkejut karena memang keadaan terakhir wewe gombel sebelum dihabisi meong hidden sangatlah licik urusan cara menutup nanti kita bicarakan dengan kiduduki yang terpenting Rara dan Dadang Sadar dulu sebelum pagi Bud jawab Gamma berusaha kembali membuat diri Budi tenang baik keluarga Rara termasuk Bapak dan ibunya yang sudah sama-sama kita lihat di dalam lawangsasar Jadi urusan aku saja aku tahu caranya agar semuanya benar-benar selesai jawab Budi sambil tersenyum dengan keadaan tubuh yang sudah berantakan itu Gama hanya menganggukkan kepalanya saja sudah mengerti dengan ucapan Budi mungkin nasib hidup ibu dan bapaknya Rara akan sama dengan Karni atau bahkan akan lebih mengerikan di tangan seorang Budi seorang yang paling bertanggung jawab di tanah kelahirannya dan segala rasa sakit di hatinya setelah luang sasar terbuka orang-orang yang menghendakinya itu harus selesai dengan caranya selesaikan Bu aku akan berikan izin tanpa aturan apapun setelah Rara dan keluarganya sadar dengan selendang ini kita akan memikirkan cara bagaimana lubang sasar bisa kembali tertutup ucap Gama perlahan sambil terus berjalan ke arah dimana motor sebelumnya terparkir harus segera menuju rumah mak Endah Terima kasih Gam aku tahu caranya cara yang paling baik ucap budi dengan sangat dingin cara yang paling baik menurutnya
adalah cara yang paling mengerikan yang sudah ada di dalam misi kepalanya agar ibu dan bapaknya Rara mendapatkan balasan setimpal atas apa yang sudah mereka berdua lakukan sementara itu Laju kendaraan roda dua yang dikendarai Gama baru saja melewati jembatan besar yang memberikan penglihatan kepada mereka berdua bahwa tempat itu baru saja selesai tapi belum berakhir Jangan sampai terulang terbuka kembali tempat itu kamu ucap Budi yang sudah menyadarkan tubuhnya itu di punggung Gama karena keadaannya semakin lemas aku janji akan menutup nyabut sama seperti apa kamu dulu satu persatu kita selesaikan dulu ucap Gama berusaha kembali meyakinkan Budi kendaraan roda dua itu sudah beberapa kali berpapasan dengan mobil pengantar sayuran menuju pasar Kecamatan yang artinya tidak akan lama pagi akan benar-benar tiba sementara kini di pikiran Gamma hanya tentang bagaimana keluarga maenda termasuk Rara sadar dengan cara yang cepat tidak perlu waktu dengan kondisi Gama yang semakin normal mereka berdua sudah memasuki Kampung Dimana rumah mak Endah berada dan itu diduduki Uca Budi bantu aku ya Bud jawab Gamma perlahan senyum keluar dari mulut lelaki tua yang sedang merokok dengan tidak tenang itu mendapati cucunya yang sudah sangat berantakan akhirnya tiba di rumah Ma Endah Sebelum Pagi tiba Assalamualaikum kek Waalaikumsalam cepat urus dulu mereka di dalam rumah kasihan Idin sudah mati-matian menjaga mereka dari sisa serangan sosok di Luwung sasar gunakan selendang itu gam Sebelum Pagi tiba cepat dengan cepat Gamma sudah melihat maendah yang paling parah kondisinya matanya tiba-tiba melotot ketika Gama baru saja mendekat ke arahnya dengan mulut yang terbuka lebar usapkan gam bisik Budi membuat Gama langsung mengusapkan selendang hitam ke wajah Mahendra membuat malah Indah langsung berteriak kencang sisa-sisa dari wewe gombel ucap kidudui sambil berdiri menyaksikan Bagaimana cucunya itu bertindak cepat biarkan selendang itu pada idem saja biar dia Sadarkan darah Jaka sama Dadam Lanjut tidur malah ketika selendang hitam itu diterima Mang Idin maendah yang baru saja membuka matanya terlihat kaget melihat ke arah
selendang itu seperti mengetahui sesuatu tenang kondisi Emak belum pulih sepenuhnya mah ucap Budi perlahan Gama melihat meong Hideung sudah berada di ujung depan rumah dibalik tempat Ki dulu berdiri ia melihat keadaannya Tidak seperti biasanya habis bertarung pasti sudah membantu dahnan ucap Gama perlahan Gang sini ikut kakek bisiki dului membiarkan Budi dan Mang Edi menyadarkan Rara dan Gama langsung Berjalan ke depan kakek tahu dari Danan Mungkin dia akan bisa memberikan saran Bagaimana luang sasar kembali tertutup hubungi dia jangan sampai Budi cepat menghabisi ibu dan bapaknya Rara sebelum itu tertutup ingat Bukit Cupu Di situlah kalian berjumpa sebelum matahari sore tenggelam ucap kiduduwi sangat serius karena merasa bahwa dendam dan keinginan Budi belum terlaksanakan semuanya kakek akan jaga Budi dulu agar tidak bergerak rumah Mimin lanjut diduduki kemudian menepuk Bunda Gama baik kek semuanya harus selesai Cepat bisik hati Gamma sudah mengetahui maksud bala bantuan yang sudah jauh-jauh hari selalu diduduki katakan itu apalagi meong Hideung sudah kembali bersama Gamma dan meyakinkan Gamma bahwa ia sudah melalui pertarungan bersama dan untuk pertarungan Danang nanti ada di Alas sewula lembutnya mastioseta Sementara itu di sisi lain kabar Rara sudah perlahan membaik sampai di handphone Gama yang dikirim oleh Mang idim dan Budi yang masih berjaga di rumah mak Enda
sementara Gamma sudah memberikan kabar rahasia kepada Pak Hadi agar tidak langsung menyebarkannya sebelum kondisi Rara benar-benar pulih Aku harus pergi sebentar Wi sebentar lagi sore ucap Gama perlahan sambil mengenakan jaket apa belum selesai semuanya Gan tanya Dewi semakin cemas satu dan dua hal lagi aku harus berjumpa dengan masdanan sudah berjanji sore ini di bukit cupu kemudian melihat keadaan Rara jawab Gamma menjelaskan Dewi hanya mengagukan kepalanya saja apalagi kabar Rara sudah ditemukan sudah cukup membuat dirinya ikut Tenang bahwa suaminya kembali dengan selamat semoga Budi bisa ditahan oleh Kidul sudah berada di atas motor untuk segera menuju Bukit cupu cepat Budi sudah tidak sabar hanya pesan itu yang gak mau baca dari Mang idim membuat kamu langsung menarik gas motor perjalanan menuju Bukit cupu beruntungnya tidak terlalu memakan waktu yang lama setelah melewati beberapa kemacetan kota Gama sudah berhenti lalu melangkah kakinya ke sebuah tempat dimanagama bisa melihat jelas Leuweung sasar dari tempat ini bersamaan dengan cahaya kuning keemasan itu perlahan turun harusnya dana cepat sampai Ini sudah waktunya ucap Gama menunggu sambil melihat ke arah Leuweung sasar sudah lama terdengar suara yang sudah tidak asing di telinga Gamma dasarnya aja betah di sini jawab Gamma Gamma dandanan langsung memandang sebuah tempat yang sama di bawah cahaya kuning keemasan yang terus perlahan turun akan segera berganti dengan malam itu Lawang sasar tanya dana tiba-tiba Beneran itu yang ingin kubicarakan sama kamu jawab Gamma langsung ingin mengutarakan tujuannya apalagi tidak mempunyai waktu banyak dan yang terlihat cukup kebingungan dengan ucapan Gamma tidak seperti
keyakinan Gama yang merasa bahwa Danan bisa memberinya sebuah solusi sesuai ucapan Ki duit tentang bala bantuan itu Apa mungkin kamu mengetahui sesuatu yang mungkin bisa menyegel hutan itu lagi Nan tanya Gamma dana tidak langsung menjawab keinginan Gama itu ia memilih menceritakan tentang pengalamannya ketika menunggu alas Wetan mengamuk saat itu Danan bilang pusaka Mas limuslah yang mengorbankan dirinya untuk menyegel di sana selama bertahun-tahun membuat Gamma hanya mendengarnya dengan serius berarti pusaka ya mungkin aku juga harus mencari pusaka serupa untuk bisa menyegel uang sasar ucap Gama menarik kesimpulan apa yang dan katakan namun raut wajah dan seolah tidak setuju untuk hal yang akan kamu lakukan karena itu tidaklah mudah sementara lewong Sasa sudah harus segera tertutup dan mereka berdua hanya bisa mengucapkan doa yang sama menatap ke arah Leuweung sasar yang hampir menerima langit sore akan segera berakhir untuk menyambut malam tiba dan dan berusaha mengembalikan benda yang sebelumnya Gama berikan yaitu botol wewangian namun Gama tolak dengan cara halus karena Gamma mendengar bahwa Danang akan berurusan dengan hal berbahaya di ujung timur sana kamu yakin ini peninggalan berharga dari kilang Samana tanya dana peninggalan paling berharga dari leluhurku adalah ilmu dan akhlak yang diturunkan melalui keluargaku dan bila benda itu bisa menyelamatkan nyawa seseorang di tanganmu berarti benda itu berada di tangan yang tepat ucap Gama dana langsung paham apa yang diucapkan drama Bahkan ia merasa bahwa pertemuannya dengan Gama sangatlah berharga dan bisa saling membantu namun tiba-tiba Gama dandanan menyadari ada suara langkah kecil yang mendekat ke arah mereka berdua membuat mereka mencari Dari mana asal
suara itu Kliwon ucap Gama yang sudah mengenali langsung kera itu namun dana jelas lebih tahu cara menyambut kedatangan Kliwon Ia seperti ingin diperhatikan akan kedatangannya itu monyet putih juga bisik hati Gamma yang sudah tahu bahwa itu adalah penunggu bukit ini Kliwon langsung memberikan sebuah kantong kain di hadapan Gama dan dana dengan cepat dana langsung membukanya pasir ucap dandan perlahan hanya pasir Apa maksudnya Kliwon lanjut dana Kliwon seperti menjelaskan langsung namun sulit untuk Gamma dandanan mengerti mungkin kecuali cahaya yang bakal langsung paham malam itu aku lihat Kliwon ke tanah bekas rumah Budi bisik hati gawang ingat kejadian sebelum Budi menghabisi Karni benar pasir ini pasir ini adalah pasir yang sama seperti yang pernah digunakan menyegel wangsasar ucap gambar sembari tersenyum mengingat apa yang pernah diceritakan Budi tentang perjuangan Mbah Amar bapaknya itu yang benar tanya dandan masih heran gak salah lagi Kliwon terima kasih dan temanmu itu jawab Gama Gama langsung melihat monyet putih pergi dengan cepat seolah menunjukkan keberadaan Gama dandanan titip ucapan terima kasih Gamma untuk temanmu itu ya ucap Danan kepada Kliwon baru saja Gamma dandanan berpisah ketika gelap malam baru saja tiba dan sudah mengucapkan rasa Terima kasih sudah menemuinya kepada Danan begitu juga Danan mengucapkan hal yang sama atas botol wengian itu yang dipercayakan
Gamma berada di tangannya ketika Gamma hampir sampai ke tempat motornya terparkir sambil membawa kantong kecil berisikan pasir tiba-tiba terdapat pesan masuk dari Mang idim rumah Mimin bahaya Budi sudah tidak terkendali Ini alamatnya Rara kembali tidak sadar semua karena Mimin dan karta pesan itu segeragama baca bahaya Budi bakalan lebih kejam ucap Gama apalagi ketika ia melihat ke arah Kulon tempat dimana lawangsasar itu berada ia kembali melihat burung-burung hitam kembali bertebangan seolah memberi pertanda agar Lawang itu segera ditutupnya itu anak tidak akan sadar nyawanya berada di tangan ibu kandungnya sendiri kan jasadnya sudah keluar dari ruang sasar tapi belum bisa lepas dari keinginan ibu dan bapaknya apalagi punya Ada sosok penerus wewe gombel segera hentikan ucap bilang sama Sementara itu di sisi lain ritual penghabisan warisan itu terus turun namun ketika semesta bekerja selalu mempunyai cara tersendiri untuk menggagalkan Hal paling kecil agar tidak terulang kembali cahaya kuning keemasan sudah menembus lubang-lubang ventilasi rumah dan gorden mewah dan mahal yang masih terbuka lebar Padangan suami istri itu hanya melihat ke arah Kulon dari tempat Mereka berdiri Wangi Bunga dan asap yang berasal dari kemenyan hitam itu sudah tercium mengisi seluruh ruangan lantai 2 Rumah yang luas itu bukan untuk menikmati indahnya petang yang akan segera berganti dengan malam melainkan untuk hal gila yang akan segera mereka berdua berbuat apa kita mundur dan Sudahi semua ini ucap Karta terlihat dari raut wajah ketakutannya setelah belum lama beberapa hari ke belakang menerima kabar meninggalnya Basuki dan Sejak malam itu beberapa sosok dari lobang sasar menagih sesajen sudah tiba di kamar kosong
itu jauh lebih cepat dari biasanya mana bukti ucapan kamu kata yang akan menghabisi siapapun Jika ada yang mengganggu tujuan kita setelah Basuki mati kamu berubah menjadi penakut Dasar pecundang jawab Mimin dengan kesal menatap ke arah wajah suaminya yang sudah bermandikan keringat Amin dengarkan dulu aku bicara Jawab karena dengan suara yang sama kencangnya dengarkan apalagi karena Awalnya aku tidak setuju ketika darah dagingku sendiri yang kita tunggalkan tapi Ambisi dan penjelasan sesaat kamu membawa aku berjumpa dengan Basuki semua sudah terlanjur minggir semua ini perlu diselesaikan bisik Mimin dekat dengan telinga karta karta hanya terdiam manakala waktu yang dinantikan Mimin sebagai ritual penghabisan itu akan segera tiba bersamaan dengan matahari yang akan segera tenggelam dari barat aku tidak relamin benda Karta sangat kencang membuat Mimin dengan tubuh yang semampai indah itu langsung berbalik badan apa aku rela ketika kamu dengan tega memberikan Rara pada sarebula lembut di lawangsasar nanti juga terbiasa kata daripada dengan cara sia-sia kita berdua menyusul Basuki kita harus segera merebut Rara kembali ke pelukan kita jawab Mimin sambil tersenyum tiba-tiba memainkan rambut panjang yang terurai Indah itu dengan bergaya-gaya mempertontonkan sebuah godaan Namun bukan untuk harta Mimin langsung berbalik badan setelah melepaskan seluruh pakaian yang menempel di
KISAH MISTERI - LEWEUNG SAREBU LELEMBUT - PART 8
tubuhnya Hanya menyisakan kain tipis hitam seperti selendang berjalan masuk penuh rasa percaya diri sambil tersenyum lebar ke dalam ruangan yang biasa digunakan untuk menyimpan berbagai sesajen harus selesai semua ini sekalipun mundur tetap akan mati tidak ada pilihan bisik hati Mimin dengan pasrah benda kesal Karta melihat dari belakang rambut panjang istrinya terurai jauh lebih indah dari biasanya namun ia sudah mengetahui selanjutnya istri tercintanya itu akan berbuat sebuah ritual penghabisan dan itu hal paling buruk untuk bersetubuh dengan sosok dari lewangsasar melaksanakan semua petunjuk yang sebelumnya Basuki pernah katakan Jika ia mati terlebih dahulu suara pintu terkunci sudah kata dengar dengan jelas bersamaan dengan cahaya kuning itu semakin turun mengundang malam untuk segera tiba membuat Karta hanya bisa membakar kesekian kali rokoknya kepalanya tertunduk tidak jarang hanya menjambak-jambak rambutnya sendiri meluapkan rasa kesalnya suara hendakan Kaki berwujud besar sudah tiba bersamaan dengan kemenyan hitam yang asapnya sudah memenuhi isi kamar yang baru saja Mimin masuki beberapa asap kemenyahan itu sudah Karta lihat keluar dari celah pintu bagian bawah Terlanjur Sudah dan mulai malam ini sudah bukan Istriku lagi bisi Karta terpaksa menerima kenyataan pahit setelah ritual pertanda Basuki mati ia lihat berdua dengan Mimin hanya suara benda-benda jatuh berserakan dan suara tikar bergeser yang kata dengar jelas dari balik pintu kamar teriakan suara mimin yang melengking kencang sudah terdengar sampai keluar kamar membuat Karta hanya membantingkan seluruh benda yang berada di dekatnya Jadi wewe gombel itu ucap kata terbata-bata sambil menggelengkan kepalanya suara teriakan-tekan
yang keluar dari mulut Mimin terus menerus karena dengar bahkan wadah-wadah pecah di dalam kamar Itu juga kembali ia dengar tidak percaya bahwa perjalanannya mencapai sebuah kemudahan dalam hidup sampai di titik Ini sialan akan aku Habisi dan kirim orang-orang itu ke liang lahat bisik hati Karta merasa bahwa kematian Basuki dan ritual keji yang dilakukan Mimin istrinya itu perlu balasan yang setimpal seketika Karta memandang heran ke arah kamar
mendengar suara aneh bukan lagi teriakan Mimin namun seperti suara Kaki yang digesekkan ke lantai berkali-kali dengan sangat kencang terus ia dengar dengan sangat jeli seperti sebuah benda menyayat tubuh suara mimin berteriak sangat kencang namun ketika suara teriakan itu lenyap dengan sendiri namun ia tidak tahu berbuat apa dan tidak mungkin membuka pintu bersama bagian berikutnya hanya di fakta sejarah saya pamit Wassalamualaikum Alhamdulillah Terima kasih teman-teman sudah menyimak kisah ini sejauh ini di sini di fakta sejarah
Posting Komentar untuk "KISAH MISTERI - LEWEUNG SAREBU LELEMBUT - PART 8"